Industri otomotif roda dua Tiongkok kembali menjadi sorotan, kali ini bukan karena inovasi murni, melainkan dugaan kloning Evolution V-Twin, salah satu mesin paling ikonik milik Harley-Davidson. Kemunculan mesin yang secara visual dan struktural sangat mirip dengan dapur pacu legendaris dari Milwaukee ini sontak bikin geger para pecinta motor di seluruh dunia. Fenomena kloning Evolution ini memicu diskusi panas tentang hak kekayaan intelektual, etika industri, dan strategi pasar global. Apa sebenarnya yang terjadi di balik kloning Evolution ini?
Skandal kloning Evolution ini mencuat setelah pabrikan motor asal Tiongkok, Shineray, merilis desain mesin yang memiliki kemiripan mencolok dengan mesin Evolution V-Twin milik Harley-Davidson. Dari bentuk silinder, fin pendingin, hingga penempatan komponen, detailnya tampak nyaris identik. Mesin Evolution sendiri adalah jantung yang telah menggerakkan banyak model Harley-Davidson selama beberapa dekade, dikenal karena desain yang kokoh dan suara khasnya. Praktik peniruan desain ini, meskipun sering terjadi di industri Tiongkok, menjadi perhatian khusus mengingat status ikonik mesin yang ditiru.
Kemunculan mesin duplikat ini sontak menimbulkan reaksi beragam. Di satu sisi, ada kekhawatiran dari pihak Harley-Davidson dan penggemar setia mereka mengenai pelanggaran hak paten dan trademark. Mereka berpendapat bahwa ini adalah upaya mengambil keuntungan dari reputasi dan inovasi yang telah dibangun Harley-Davidson selama puluhan tahun. Di sisi lain, beberapa pihak mungkin melihatnya sebagai bentuk persaingan pasar yang agresif, menawarkan alternatif yang lebih terjangkau bagi konsumen yang mendambakan gaya ala Harley-Davidson tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.
Perdebatan mengenai legalitas dan etika dari kloning Evolution ini masih terus bergulir. Perusahaan-perusahaan global seperti Harley-Davidson biasanya memiliki tim hukum yang kuat untuk melindungi aset intelektual mereka. Namun, proses hukum lintas negara bisa sangat kompleks dan memakan waktu. Hingga saat ini, belum ada pengumuman resmi dari pihak Harley-Davidson mengenai langkah hukum spesifik terhadap Shineray terkait mesin ini per Jumat, 13 Juni 2025.
Terlepas dari kontroversinya, insiden ini kembali menegaskan dinamika persaingan di pasar otomotif global. Ini adalah tantangan bagi merek-merek mapan untuk terus berinovasi dan melindungi aset mereka, sekaligus menjadi cerminan ambisi industri Tiongkok yang terus berusaha mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.
