Motor Listrik Harley-Davidson LiveWire: Belum Mendarat di Tanah Air, Apa Sebabnya?
Motor Listrik Harley-Davidson LiveWire: Belum Mendarat di Tanah Air, Apa Sebabnya?

Motor Listrik Harley-Davidson LiveWire: Belum Mendarat di Tanah Air, Apa Sebabnya?

Sejak kemunculannya, motor listrik Harley-Davidson LiveWire telah menarik perhatian global, termasuk di Indonesia. Namun, hingga kini, para penggemar otomotif di Tanah Air masih menanti kehadiran resminya. Pertanyaan besar pun muncul: mengapa motor listrik ikonik ini belum juga mengaspal di jalanan Indonesia? Jawabannya melibatkan kombinasi strategi bisnis dan kondisi infrastruktur yang belum sepenuhnya mendukung.

Menurut Irvino Edwardly, Direktur Penjualan dan Pemasaran JLM Auto, selaku distributor resmi Harley-Davidson di Indonesia, belum ada rencana konkret untuk memasarkan LiveWire dalam waktu dekat, meskipun potensi masa depan tetap ada. Salah satu alasan fundamental di balik keputusan ini adalah karakteristik penggunaan sepeda motor Harley-Davidson oleh konsumen. Pengguna Harley dikenal gemar melakukan perjalanan jarak jauh atau touring, yang membutuhkan dukungan stasiun pengisian daya yang memadai di sepanjang rute. Infrastruktur pengisian daya motor listrik di Indonesia, terutama di luar kota-kota besar, masih dalam tahap pengembangan dan belum merata.

Meskipun LiveWire ideal untuk mobilitas perkotaan dengan jarak tempuh yang lebih terbatas, filosofi berkendara jarak jauh dari Harley-Davidson menjadi pertimbangan utama. Adanya minat dari pasar Asia Pasifik, termasuk Indonesia, memang diakui oleh JLM Auto. Survei dan kajian pasar terus dilakukan untuk memahami dinamika dan kesiapan konsumen. Sebagai contoh, dalam sebuah forum diskusi industri otomotif yang diselenggarakan pada Jumat, 17 Mei 2024, di salah satu pusat konvensi di Surabaya, beberapa pakar menyatakan bahwa kesiapan ekosistem pendukung kendaraan listrik, termasuk bengkel dan ketersediaan suku cadang spesifik, juga menjadi faktor penentu.

Selain infrastruktur pengisian daya, faktor lain yang turut mempengaruhi adalah harga. LiveWire merupakan motor listrik premium dengan banderol yang tentunya tidak murah. Strategi penetrasi pasar harus memperhitungkan daya beli konsumen serta kesediaan mereka untuk berinvestasi pada teknologi baru ini. Distributor perlu memastikan bahwa target pasar yang dituju memiliki kemampuan dan minat yang cukup tinggi untuk menyerap produk dengan segmen harga tersebut.

Kesiapan regulasi dan insentif dari pemerintah juga memainkan peran penting. Meskipun pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen dalam mendorong elektrifikasi kendaraan, implementasi dan sosialisasi kebijakan yang mendukung perlu terus diperkuat. Pada sebuah kesempatan wawancara dengan media pada Rabu, 10 April 2024, seorang perwakilan dari Kementerian Perindustrian menyoroti bahwa harmonisasi standar pengisian daya dan fasilitas pendukung lain akan mempercepat adopsi kendaraan listrik, termasuk untuk segmen premium.

Dengan demikian, belum mendaratnya motor listrik Harley-Davidson LiveWire di Indonesia bukanlah penolakan, melainkan sebuah proses strategis. Pihak distributor tengah menanti waktu yang tepat dan ekosistem yang lebih matang agar peluncuran produk ini dapat berjalan sukses dan memberikan pengalaman terbaik bagi para penggemar Harley-Davidson di Indonesia.